Annyeonghaeooooo.......
Hay ketemu lagi nih. Akhirnya sudah sampai di chapter terakhir FF-ku. Sebenarnya ini dua chapter yang di gabung jadi satu, berhubung waktu yang tidak memungkinkan untuk membaginya jadi dua makanya aku gabung saja. Tidak perlu banyak basa-basi lagi lah, sedih saye. Langsung baca saja ya. Semoga kalian puas dengan endingnya hehehe....
“Boleh
aku minta nomor ponselmu.” Ucap Yun-Hee.
“Untuk
apa?” Ucap laki-laki itu.
“Aku
hanya ingin lebih sering berbicara denganmu. Aku fikir di sekolah hal itu tidak
mungkin bisa aku lakukan.” Ucap Yun Hee sambil menunduk malu.
“Kenapa?
Kita bisa ngobrol sama-sama seperti teman-teman yang lain bukan?” Ucap
laki-laki itu dengan tersenyum.
“Tapi,
ya sudah lah kalau kamu enggak mau. Sekali lagi terima kasih ya sudah
mengantarku pulang, berhati-hati lah di jalan.” Ucap Yun Hee sedikit kecewa
sambil membalikkan badan kearah pintu gerbang rumahnya.
“Baiklah,
tapi boleh aku minta nomor ponselmu. Aku rasa sedikit aneh saja kalau perempuan
meminta nomor ponsel padaku.” Ucap laki-laki itu menjelaskan.
Yun
Hee pun kembali melihat laki-laki itu dan segera memberikan nomor ponselnya
pada laki-laki itu. Setelah mendapatkannya, laki-laki itu langsung pulang dan
Yun Hee terus melihatnya sampai menghilang di persimpangan jalan. Laki-laki itu
terlihat sangat senang meskipun harus menunggu taksi cukup lama di halte. Saat
sampai di dorm, ternyata
teman-temannya sudah tidur. Laki-laki itu pun langsung menyusul teman-temannya
dan dia langsung berbaring di sebelah Kyung Soo untuk tidur.
Keesokan
harinya, mereka semua bangun sedikit siang karena hari libur. Kyung Soo dan Yi
Xing selalu bangun paling pertama saat mereka sedang di dorm, tapi terkadang yang lain juga bangun pagi. Perjanjian mereka
setiap yang bangun lebih dahulu harus memasak atau membeli sarapan. Meskipun
begitu, sebenarnya setiap pagi seorang pembantu akan datang kerumah itu untuk
membersihkan rumah dan memasak sarapan untuk mereka semua. Sekitar pukul 10
pagi akhirnya mereka semua bangun dan segera sarapan.
“Ahjaema, masakanmu selalu enak setiap
hari.” Ucap Kyung Soo.
“Iya,
meskipun di sini aku bisa merasakan kenikmatan masakan ibuku.” Ucap Wu Yi Fan.
“Hahaha
gayamu itu hyung, berlebihan.” Ucap Jung In.
“Memang
benar enak.” Ucap Wu Yi Fan membela diri.
Suasana
pun semakin ramai. Mereka saling melempar candaan satu sama lain. Setelah
selesai makan merekapun bergegas untuk bergantian mandi. Beberapa di antara
mereka mandi bersamaan dan banyak hal lucu yang terjadi saat mereka mandi
bersamaan. Seperti saling siram, menyembunyikan pakaian dan lain sebagainya.
Tapi yang paling parah ketika menakut-nakuti Zi Tao dengan menguncinya sendiri
di kamar mandi dan mengeluargak suara-suara seram untuk membuatnya takut dan
akhirnya Zi Tao pun menangis dengan kencang di dekat pintu keluar. Saat keluar
Zi Tao selalu berlari dan memeluk Wu Yi Fan dengan erat sambil menangis. Hal
itu membuat teman-temannya tertawa terpingkal-pingkal termasuk Wu Yi Fan
sendiri. Hari ini mereka akan latihan menembak di lapangan tembak milik
orangtua Lu Han. Tidak ada yang bertanya
tentang siapa yang pulang paling terlambat tadi malam, sepertinya tak ada yang
menyadarinya dan laki-laki yang terlambat pulang malam tadi pura-pura tidak
tahu.
Hari-hari
pun berlalu seperti biasa, ujian pun sudah berlalu dan libur sekolah pun sudah
berlalu. Hubungan Yun Hee dan salah satu laki-laki dari anak-anak EXO semakin
dekat, meski harus kucing-kucingan dengan anak-anak sekolah yang lain. Tapi
tentunya ada yang menyadari hubungan mereka meskipun mereka menyembunyikannya
rapat-rapat.
Dan
suatu hati.
*Percakapan
Via Ponsel
“Yun
Hee aku sudah sampai, kamu dimana?” Ucap seorang laki-laki.
“Sebentar
lagi sampai, tunggu ya.” Ucap Yun Hee sambil mempercepat langkahnya menuju
sebuah cafe di pusat kota Seoul dan tidak
lama kemudian dia pun sampai di café
tujuannya itu.
Mereka
berdua pun akhirnya duduk, makan dan berbincang-bincang tentang banyak hal.
Sangking asiknya mereka tidak menyadari ada empat orang di café yang sama sedang memperhatikan mereka berdua.
*Saat
empat orang itu baru sampai di café.
“Hyung traktir ya hari ini.” Ucap Zitao
pada Wu Yi Fan.
“Baik
lah. Kebetulan baru dapat uang tambahan.” Ucap Wu Yi Fan.
“Kami
juga ya dongsaeng.” Ucap Min Seok.
“Oke.
Aku traktir kalian semua” Ucap Wu Yi Fan lagi sambil merangkul Joon Myun dan Zi
Tao.
“Oke
kalau gitu kita pesan yang mahal aja mumpung gratis.” Ucap Joon Myun.
“Yaa, itu kau membunuhku namanya. Huh. Ya
sudah lah sekali-sekali.” Ucap Wu Yi Fan pasrah.
“Asik.”
Ucap Joon Myun, Zi Tao dan Min Seok bersamaan.
Mereka
akhirnya memesan makanan setelah mendapatkan tempat yang cocok, tentunya di
dekat jendela. Selama menunggu pesanan datang, mereka pun asik bermain dengan
ponsel masing-masing. Wu Yi Fan dan Zi Tao asik dengan game mereka, sedangkan
Min Seok asik mendengarkan lagu dan Joon Myun asik membaca beberapa artikel di
internet. Namun keasikan mereka itu tak berlangsung lama.
“Bukankah
itu Yun Hee ya, teman sekelas kita yang pernah datang ke dorm.” Ucap Min Seok sambil terus melihat kearah Yun Hee.
“Hmm
ya. Sepertinya sedang kencan.” Ucap Joon Myun dingin sambil melirik sebentar
kearah Yun Hee.
“Sepertinya.
Eh hyung akan aku ganggu dia.” Ucap
Zi Tao.
“Sudah
lah jangan mengganggunya.” Ucap Min Seok langsung menahan langkah Zi Tao.
“Iya
benar. Yang belum pernah pacaran nonton aja jangan ganggu.” Ucap Wu Yi Fan.
“Yaa hyung
jangan meledak ya, aku sudah 3 kali di tembak cewek. Hyung belum pernah kan?” Ucap Zi Tao meledek Wu Yi Fan dengan
ekspresi yang lucu dan ekspresinya itu membuat Min Seok dan Joon Myun tertawa.
“Tapi hyung sepertinya aku kenal
dengan laki-laki itu, sepertinya pernah lihat. Hmm siapa ya?” Lanjut Zi Tao
sambil berbalik arah melihat pasangan itu dengan seksama.
“Perasaanmu
sa…” Ucapan Joon Myun terhenti.
Zi
Tao dan Joon Myun pun terpaku seketika ketika melihat wajah orang yang sedang
berkencan dengan Yun Hee itu dan hal itu juga terjadi pada Min Seok dan Wu Yi
Fan saat melihat kearah pasangan itu. Mereka cukup lama terdiam menyaksikan hal
itu dan tersadar ketika pesanan mereka datang.
“Ini
pesanannya tuan-tuan. Selamat menikmati.” Ucap pelayan café tersebut.
“Ya
terima kasih.” Ucap Min Seok.
“Aku
tak salah lihat kan? Apa kaca mataku bisa memunculkan image seseorang yang
bukan pada tempatnya?” Ucap Wu Yi Fan masih dalam keadaan shock.
“Sebenarnya
bagaimana hubungan mereka? Aku tak pernah melihat mereka bersama sebelumnya.”
Ucap Min Seok.
“Entah
lah. Sekarang aku ingin makan dulu baru berfikir.” Ucap Zi Tao masih dalam
keadaan shock dan berusaha sadar.
“Baiklah
kita makan dulu dan aku harap mereka tak menyadari keberadaan kita di sini.”
Ucap Joon Myun.
Mereka
benar-benar terkejut melihat apa yang terjadi hari ini. Mereka terus melihat
kearah Yun Hee dan pasangannya untuk memastikan dugaan mereka tanpa ketahuan. Tidak
lama kemudian pasangan itu pun pergi meninggalkan café tersebut sambil bergandengan tangan dan tidak menyadari
keberadaan Joon Myun dan kawan-kawan.
“Kita
akan adakan pertemuan malam ini di dorm aku
akan kabari mereka.” Ucap Joon Myun sambil mengambil ponselnya.
“Baiklah.”
Ucap yang lainnya.
Di
tempat lain, Yun Hee dan pasanganya itu masih asik berkeliling pusat kota Seoul
yang sedang padat hari ini. Mereka tidak sadar bahwa sudah ada yang tahu
kejadian hari ini dan mengetahui kedekatan mereka.
Dan
hal itu pun terjadi kembali. Di depan sebuah toko sepatu. Langkah kedua
pasangan itu terhenti ketika di depan mereka sudah ada Chan Yeol dan kakaknya
yang berdiri berhadapan dengan mereka.
“Jong...”
Ucap Chan Yeol kaget ketika melihat temannya sedang bergandengan tangan dengan
wanita yang dia kenal.
Mereka
semua pun terdiam. Yun Hee dan kakak Chan Yeol sedikit bingung dengan keadaan
ini. “Apa yang salah. Mengapa mereka berdua diam?” itu yang mereka berdua
fikirkan. Keadaan itu tiba-tiba terpecah ketika ponsel mereka kedua sahabat itu
berbunyi.
“Malam ini kita harus berkumpul.
Aku harap tak ada yang berhalangan.” Pesan singkat dari Joon
Myun.
Setelah
membaca pesan itu Yun Hee dan pasangannya pun langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah
katapun pada Chan Yeol. Wajah Chan Yeol berubah ketika mereka berdua pergi
begitu saja. Ada rasa heran dan bingung di hatinya. Segala prasangkanya selama
ini mungkin terbukti.
“Yeolliaa
kenapa?” Ucap kakak Chan Yeol.
“Anni, ayo cepat kita pulang noona. Malam nanti aku harus ke dorm.” Ucap Chan Yeol.
“Oke,
ayo.” Ucap kakak Chan Yeol lagi.
Mereka
berdua pun segera pergi untuk mencari barang yang mereka cari dan bergegas
pulang setelah mendapatkannya. Hal yang sama juga dilakukan oleh Yun Hee dan
pasangannya. Sepanjang perjalanan mereka berdua tidak banyak bicara. Yun Hee
sangat bingung harus melakukan apa saat itu. Hal yang sama juga terjadi pada laki-laki
itu, dia terus berfikir apa yang harus dilakukannya nanti.
“Chan
Yeol tak mungkin tak mengatakan apa yang dia lihat hari ini. Apa yang harus aku
lakukan?” Ucap laki-laki itu dalam hati.
Suasana
sore itu benar-benar berubah, berbeda dengan siang tadi. Saat sampai di depan
rumah Yun Hee, laki-laki itu langsung bergegas pergi tanpa mampir setelah
berpamitan dengan Yun Hee. Yun Hee terus melihat kearah laki-laki itu yang
tidak menoleh sedikit pun kearahnya. Hatinya merasa cemas, apa yang akan
terjadi dengan hubungan mereka.
Malam
harinya sekitar pukul 7. Hampir semua sudah datang tinggal Jong-In dan Jong-Dae
yang belum datang, entah kenapa.
“Ada
apa hyung tiba-tiba kita kumpul hari
ini?” Tanya Kyung-Soo saat baru tiba di dorm.
“Iya
bukankah hari ini bukan jadwal kumpul.” Tambah Yi Xing.
“Hmm
maaf meminta kalian kumpul malam ini, tapi ada hal penting yang harus kita
bicarakan.” Ucap Joon Myun.
“Baiklah.
Tapi Lu Han hyung, Jong In dan Jong
Dae belum datang.” Ucap Baek Hyun.
“Maaf
kami terlambat.” Ucap Jong In yang tiba-tiba muncul bersama Jong Dae dan Lu Han
sesaat kemudian.
“Baru
di bilangin udah muncul.” Ucap Baek Hyun santai.
“Karena
semua sudah berkumpul kita mulai saja. Ada seseorang yang melanggar perjanjian
kita untuk tidak berkencan dengan teman sekelas.” Ucap Joon Myun.
“Siapa?
Aku tak pernah lihat ada yang terlalu dekat dengan wanita di antara kita.” Ucap
Se Hun.
“Ya
sepertinya dia memulainya di belakang kita, pasti tak akan ada yang tau.” Ucap
Wu Yi Fan.
Semua
yang ada di sana saling memandang satu sama lain, mereka saling bertanya dengan
teman-temannya. Hanya Joon Myun, Wu Yi Fan dan Chan-Yeol yang melihat kearah
orang yang di maksud, Zi Tao dan Min Seok hanya menunduk tidak ingin ikut
campur, sedangkan orang yang mereka maksud hanya melihat kearah teman-temannya
dan sesekali menunduk. Dan tiba-tiba.
“Biyanhae.
Aku melanggar perjanjian itu.” Ucap salah satu dari mereka semua sambil
menunduk.
“Hah
kau? Dengan siapa?” Ucap Lu Han.
“Serius?”
Ucap Jong Dae.
“Jong
In? Sejak kapan? Kenapa kau tak mengatakannya pada kami?” Ucap Kyung Soo.
“Aku
benar-benar minta maaf pada kalian semua. Aku tahu ini sebuah kesalahan dalam
kelompok kita, tapi aku benar-benar menyayanginya apapun yang terjadi aku tak
akan meninggalkannya. Aku sungguh-sungguh minta maaf.” Ucap Jong In sambil beranjak
dari tempat duduknya kemudian berjalan meninggalkan rumah itu.
Suasana
saat itu benar-benar berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Ada sedikit raut
kecewa di wajah mereka. Tidak lama setelah Jong In pergi mereka semua pun memutuskan
untuk pulang karena suasana yang tidak enak itu.
“Dengan
siapa?” Ucap Kyung Soo.
“Yun Hee.”
Ucap Chan Yeol.
“Huh,
pesonanya cukup kuat. Hubungan mereka akan cukup sulit. Apa Jong In tak
memikirkannya?” Ucap Yi Xing.
“Ya
sudah lah aku mau pulang dulu. Aku cukup lelah hari ini. Aku kira aka nada
kabar gembira hari ini. Hufhh.” Ucap Baek Hyun sambil berjalan.
“Aku
juga ingin pulang.” Ucap Se Hun.
“Aku
juga.” Ucap yang lainnya.
Hari
pun berlalu, Jong In pun semakin hari makin jauh dari teman-temannya dan dilain
sisi dia semakin menunjukkan hubungannya bersama Yun Hee. Banyak yang bingung
dengan keadaan ini, khususnya orang-orang yang menyukai mereka semua. Mereka
menuduh Yun Hee sebagai penyebab perpecahan anak-anak EXO. Entah beberapa kali
Yun Hee mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari teman-temannya, seperti
bukunya yang di curi, ganggang sapu yang akan gunakan Yun Hee diberi lem dan
lain sebagainya. Tapi dia tetap saja tenang menghadapi perlakuan tidak
menyenangkan tersebut, di tambah lagi masih ada dukungan Jong In dan Ga Yeon
sahabatnya. Hingga suatu hari.
“Yun
Hee ayo kita kekantin.” Ucap Ga Yeon.
“Iya
sebentar ya.” Ucap Yun Hee sambil mencari buku di dalam tasnya.
“Ada
apa?” Ucap Ga Yeon.
“Bukumu
hilang? Ini pakai saja dulu bukuku. Aku sudah belajar tadi malam.” Ucap Yi Xing
yang tiba-tiba menyapa Yun Hee.
“Tidak
apa kok.” Ucap Yun Hee menolak.
“Sudah
pinjam saja dulu, nanti kami bantu cari. Kamu pasti sudah lapar.” Ucap Jong Dae.
“Baiklah
terima kasih, akan segera aku kembalikan.” Ucap Yun Hee sambil tersenyum dan
kemudian berjalan meninggalkan mejanya untuk menghampiri Ga Yeon yang sudah
benar-benar terlihat lapar.
Akhirnya
Yun Hee dan Ga Yeon pun pergi kekantin bersama-sama, sedangkan Jong In hanya
duduk di bangkunya sambil membaca buku. Dia hanya berhenti membaca ketika Yi
Xing dan Jong Dae berbicara pada Yun Hee tadi, kemudian ia kembali membaca
bukunya. Di tempat lain, Yun Hee dan Ga Yeon berjalan menuju kantin dengan
santai sambil berbincang-bincang ringan, ketika mereka sampai dikantin pun
mereka masih terlihat santai sambil mengantri makanan. Namun suasana pun
berubah ketika ada 5 perempuan yang menghampiri mereka berdua. Dua di antara
mereka adalah teman sekelasnya.
“Berhentilah
mendekati Jong In oppa.” Ucap salah
satu dari mereka sambil menggeser tempat makan Yun Hee dari hadapannya.
“Yaa bisa jangan ganggu kami, kami sedang
makan.” Ucap Ga Yeon di iringi dengan tangan Yun Hee yang meraih tempat
makannya.
“Yaa!!! Kau dengar. Berhenti mendekati
Jong In oppa!!!” Teriak yang lainnya
sambil melempar tempat makan Yun Hee hingga bertaburan di lantai karena Yun Hee
tidak merespon ucapan temannya.
Suasana
kantin jadi ramai gara-gara hal itu. - Yun Hee saat ini diberhadap dengan anak
salah satu pemilik saham di yayasan sekolah tersebut - Semua orang di sana
hanya melihat apa yang terjadi, sedangkan Yun Hee masih duduk terdiam di
tempatnya karena terkejut atas kejadian tadi, lalu ketika tersadar dia segera
bergegas mengambil buku Yi Xing yang sedikit kotor terkena makanannya.
“Yaa!!! Hentikan. Kenapa Yun Hee harus
berhenti, itu bukan urusan kalian.” Teriak Ga Yeon sambil berdiri dan mendorong
perempuan itu.
“Diam!!!
Kami tak ada urusan denganmu!!!” Teriak perempuan itu pada Ga Yeon. “Gara-gara
kamu Jong In dan yang lain berpisah. Apa kau tak sadar hah? Itu semua gara-gara
kamu.” Teriaknya lagi pada Yun Hee. “Kamu dengar ya jauhi Jong In. Paham!!!”
Ancamnya lagi.
“Siapa
yang harus menjauhi Jong In?” Ucap Chan Yeol tiba-tiba sudah muncul di kantin
bersama yang lain kecuali Jong In.
“Oppa, dia yang sudah membuat kalian berjauhan
dengan Jong In, dia harus menjauhi Jong In. Kami tak mau kalian
terpisah-pisah.” Ucap salah satu dari perempuan itu sambil berjalan menghampiri
Chan Yeol.
“Siapa
yang berjauhan? Kami tak pernah berjauhan, kami hanya memberikan mereka kesempatan
untuk bisa bersama-sama. Jika kalian tidak tahu apa-apa tolong jangan ikut
campur.” Ucap Chan Yeol sambil menatap sinis perempuan yang mengganggu Yun Hee.
“Tapi
oppa…”Ucap perempuan itu terhenti
ketika Chan Yeol dan yang lainnya melihatnya dengan tatapan tajam.
“Ada
apa ini?” Ucap Jong In tiba-tiba muncul di kantin. “Yun Hee, apa yang terjadi?”
Ucapnya lagi sambil menghampiri Yun Hee yang terlihat takut.
Semua
hanya terdiam melihat apa yang terjadi. Tiba-tiba Jong In meraih tangan Yun Hee
dan mengajaknya untuk pergi dari sana. Namun tiba-tiba Lu Han menghentikan
langkah Jong In dengan memegang pundaknya.
“Keruang
olahraga bersama Yun Hee.” Ucap Lu Han.
Jong
In hanya melihat sesaat lalu berjalan pergi bersama Yun Hee, kemudian anak-anak
EXO lainnya ikut pergi meninggalkan kantin dan berjalan menuju ruang olahraga.
Saat
di ruang olahraga, Jong In dan Yun Hee belum ada di sana sedangkan yang lain
sudah berada di sana. Di luar ruang olahraga cukup banyak orang yang berkumpul
dan sebagian besar adalah perempuan. Tidak lama kemudian Jong In dan Yun Hee
pun datang. Orang-orang yang berada di luar ruang olahraga hanya memandangi
mereka berdua dan menebak-nebak apa yang akan terjadi pada mereka berdua di
dalam nanti. Saat mereka berdua sudah berada di dalam, pintu pun segera di
kunci dari dalam agar yang lain tidak mendengar apa yang terjadi.
Saat
ini Jong In dan Yun Hee sudah berada di depan teman-temannya. Tatapan mereka
beragam. Ada yang tersenyum dan ada yang berwajah dingin.
“Apa
kau menyukai Yun Hee?” Tanya Kyung Soo pada Jong In.
“Aku
sudah pernah bilang pada kalian. Aku menyukainya melebihi apa pun, dan tak akan
ada yang bisa menghalangiku.” Ucap Jong In tegas sambil menggenggam erat tangan
Yun Hee.
“Apa
kau menyukai Jong In?” Ucap Min Seok pada Yun Hee.
Cukup
lama Yun Hee terdiam, entah apa yang membuatnya terdiam yang jelas dia tidak
bergerak sedikit pun.
“Apa
kau menyukai Jong In?” Ucap Min Seok sekali lagi.
Yun
Hee tetap tidak menjawab. Ekpresi mereka semua berubah jadi tegang. Satu
fikiran mereka, “Yun Hee tak menyukai Jong In dan hanya memanfaatkannya.” Jong In
melihat kearah Yun Hee yang menunduk di sebelahnya. Dari ekspresinya terlihat
di begitu tegang dan tergurat di wajahnya perasaan bingung. Apakan perasaan itu
hanya dia yang merasakan. Tiba-tiba Yun Hee melepaskan genggaman tangannya dari
Jong In. Hal itu membuat semua yang ada di sana terkejut, khususnya Jong In yang
terlihat shock. Kemudian Yun Hee berjalan maju kedepan sekitar dua langkah dan
berdiri di sana.
“Aku,
maafkan aku. Mungkin karena aku kalian jadi berjauhan. Aku benar-benar
menyukain Jong In, aku sungguh-sungguh menyukainya aku sungguh-sungguh.” Ucap
Yun Hee tegas sambil mengangkat kepalanya.
Suasana
tiba-tiba berubah. Ketegangan di wajah Jong In berubah menjadi senyum
kebahagiaan. Hal itu juga terlihat di wajah yang lain.
“Huaaaaaah
pernyataan cintanya di terima. Aku setuju. Aku restui hubungan kalian.” Teriak
Zitao sambil berlari ketengah-tengan Jong In dan Yun Hee.
“Kami
sepakat untuk menghapus perjanjian kita tentan pacaran dengan teman satu
sekolah dan kami setuju pada hubungan kalian.” Ucap Joon Myun dan di sambut
dengan senyum yang lainnya yang langsung menghampiri pasangan baru itu.
Suasana
saat itu sangat hangat, suasana ramai yang beberapa saat hilang di antara
mereka semua. Yun Hee terlihat sangat senang saat itu, akhirnya teman-teman
Jong In menerima hubungannya dengan Jong In dan mereka sekarang sudah bersama
lagi. Banyak pertanyaan yang di terima Yun Hee dan Jong In dari teman-temannya,
mulai dari yang biasa sampai yang paling lucu. Tidak lama kemudian mereka semua
akhirnya keluar dari ruang olahraga dengan wajah yang benar-benar senang dan
ceria. Mereka berjalan bersama-sama melewati koridor dengan Yun Hee di
tengah-tengah mereka. Anak-anak yang tadi membully Yun Hee melihat hal tersebut
dengan wajah marah dan sedikit heran ketika mereka semua lewat di hadapan
mereka. Dan tiba-tiba.
“YUN
HEE.” Teriak Ga Yeon dari kejauhan sambil berlari menghampiri Yun Hee dan
memeluknya. “Kamu baik-baik saja kan? Mereka nggak ngapa-ngapain kamu kan?”
Ucap Ga Yeon sambil memperhatikan Yun Hee dengan detail dari ujung rambut
sampai ujung kaki.
“Hei
kamu kira kami mafia? Kalau dia bersama kami, dia pasti baik-baik saja.” Ucap
Baek Hyun sambil tersenyum geli.
“Aku
meragukan kalian, kalau kalian macam-macam pada Yun Hee kalian akan berhadapan
denganku.” Ucap Ga Yeon sambil berbalik menghadap Baek Hyun yang berada tepat
di belakangnya.
Yun
Hee hanya tersenyum dan merangkul Ga Yeon karena pembelaan Ga Yeon untuknya.
“Tenang
kami tak akan macam-macam pada Yun Hee.” Ucap Yi Xing menenangkan.
“Karena
perjanjian kita sudah di batalkan, aku boleh mendekati Ga Yeon kan?” Ucap Jong
Dae sambil merangkul Ga Yeon tiba-tiba.
“Yaa. Apa-apaan sih. Aku tak suka
padamu.” Ucap Ga Yeon menepis tangan Jong Dae dari pundaknya.
“Tapi
aku akan tetap menyukaimu dan membuatmu suka padaku.” Ucap Jong Dae sambil
kembali meraih pundak Ga Yeon.
Hal
itu membuat mereka semua tertawa. Suasana saat itu benar-benar membahagiakan
sehingga mereka tidak memperdulikan apa yang akan terjadi nantinya. Tidak lama
kemudian bel pun berbunyi tanda istirahat makan siang sudah selesai. Mereka
masuk kedalam kelas bersama-sama dan Jong Dae masih saja merayu Ga Yeon sampai
guru datang kekelas mereka.
Hari-hari
mereka berlalu dengan menyenangkan. Yun Hee dan Ga Yeon makin lama semakin
sering terlihat pergi bersama-sama anak-anak EXO dan Jong Dae semakin dekat
dengan Ga Yeon. Kelihatannya Ga Yeon sudah mulai menyukai Jong Dae. Hingga
suatu hari di malam musim dingin, mereka semua berjalan-jalan di tepi sungai
Han. Mereka bersenang-senang di sana. Ada yang bersepeda, ada yang main basket
dan yang lainnya mempersiapkan pesta barbeque di tepi sungai. Saat semua
persiapan selesai, mereka semuapun berkumpul untuk mengadakan pesta. Mereka
benar-benar bersenang-senang, selain pesta barbeque mereka pun bermain kembang
api. Di saat yang berdamaan, dari kejauhan seseorang memperhatikan mereka semua
dengan seksama.
Sekitar
pukul 10 mereka pun pulang bersama-sama dan suasana menyenangkan masih terlihat
saat mereka berjalan pulang. Namun langkah mereka terhenti ketika beberapa
orang berdiri di hadapan mereka. Salah satu dari mereka wajahnya terlihat
marah, tatapannya nanar dan menatap lurus ke salah satu dari mereka semua. Tapi
tidak berapa lama orang-orang itu pun pergi. Suasana saat itu pun berubah
total. Semuanya diam seribu bahasa. Semuanya terlihat cemas, sedangkan Yun Hee
dan Ga Yeon terlihat bingung saat orang-orang itu pergi.
“Kita
berpisah di sini saja ya. Kami ada urusan. Rumah kalian sudah dekatkan?” Pamit
Lu Han pada Yun Hee dan Ga Yeon.
“Hati-hati
ya. Ga Yeon akan menginap di rumahku malam ini.” Ucap Yun Hee.
“Aku
dan Yi Xing akan mengantar mereka dulu. Nanti kami akan menyusul kalian.” Ucap
Jong Dae tidak bergerak di sebelah Yun Hee dan Ga Yeon.
“Baik
lah kami pulang dulu. Kami minta maaf tak bisa mengantar kalian sampai kerumah.
Tolong jaga mereka dan datang lah segera.” Ucap Min Seok.
“Baiklah
sampai jumpa besok.” Ucap Ga Yeon sambil melambaikan tangannya.
Akhirnya
mereka pun berpisah di persimpangan jalan. Yun Hee, Ga Yeon, Jong Dae dan Yi
Xing beranjak pulang. Tidak lama kemudian, mereka pun sampai di rumah Yun Hee.
Jong Dae dan Yi Xing pun bergegas untuk segera pulang, namun langkah mereka
terhenti ketika Yun Hee memanggil mereka lagi.
“Jong
Dae shii, Yi Xing shii. Boleh aku bertanya sesuatu?” Ucap
Yun Hee.
“Ya.”
Ucap Yi Xing.
“Kenapa
kalian semua terlihat terburu-buru? Siapa laki-laki yang bertemu dengan kita
tadi?” Tanyanya.
“Ada
sedikit masalah yang mungkin akan terjadi, kami harus segera pergi. Kalau
laki-laki itu sebenarnya...” Ucapan Yi Xing terhenti sambil melihat kearah Jong
Dae.
“Siapa?
Apa kalian punya masalah dengan mereka? Apa mereka mafia?” Ucap Ga Yeon.
“Ishh
bicaramu memang terlalu blak-blakan ya dan
nggak pakai mikir. Tapi itu yang aku suka. Salah satu dari mereka adalah
ayah Jong In dan mungkin kami akan terkena masalah setelah ini. Jangan khawatir
kami akan baik-baik saja, tidur lah yang nyenyak. Sudah ya kami pergi dulu,
sampai bertemu besok.” Ucap Jong Dae sambil pergi bersama Yi Xing.
Mereka
berdua pun pergi, sedangkan Yun Hee dan Ga Yeon masuk kedalam rumah. Ga Yeon
masih terlihat tenang-tenang saja dan sempat bemain dengan adik Yun Hee sebelum
tidur, sedangkan Yun Hee masih mencemaskan Jong In dan teman-temannya. Dia
hanya berharap mereka akan baik-baik saja.
Saat
Yun Hee dan Ga Yeon sedang tertidur dengan pulas tiba-tiba ponsel Yun Hee
berbunyi tanda pesan singkat masuk dan membuat Yun Hee terbangun.
“Aku harap kamu akan menungguku.
Sampai jumpa. I Love You So Much <3 .” Pesan singkat
dari Jong In.
Yun
Hee bingung ketika pesan itu masuk. Berulang kali dia mencoba menghubungi Jong In
tapi tidak ada respon bahkan ponselnya mati. Yun Hee benar-benar cemas malam
itu, sampai pagi dia tidak bisa tidur. Dia berharap Jong In akan membalas
pesannya. Namun pesannya tidak juga direspon bahkan tidak di baca oleh Jong In.
Saat semua sudah bangun dan bersiap memulai aktifitas masing-masing, Yun Hee
terlihat sangat lemas.
“Ada
apa nak kenapa tidak di makan sarapanya?” Ucap ibu Yun Hee.
“Aku
tidak selera bu. Untuk bekalku saja bu.” Ucap Yun Hee.
Setelah
selesai sarapan, Yun Hee dan Ga Yeon pun berangkat sekolah. Sepanjang jalan,
Yun-Hee hanya diam sambil terus melihat ponselnya. Ga Yeon kebingungan mengapa
sahabatnya ini terlihat murung. Dan akhirnya Yun Hee menceritakan perasaan
cemasnya pada Ga Yeon dan Ga Yeon hanya berkata, “kita tanyakan saja padanya
nanti di sekolah. Dia pasti datang.” Namun kenyataannya berbeda. Saat mereka
sampai di sekolah dan ketika anak-anak EXO tiba setelahnya, Jong In tidak
muncul.
“Jong
In mana?” Tanya Yun Hee pada anak-anak EXO saat mereka duduk.
Semua
hanya terdiam sambil menghela nafas panjang. Yun Hee jadi semakin cemas ketika
tidak mendapat jawaban dari teman-temannya meski sudah bertanya beberapa kali.
Dan akhirnya salah satu dari merekapun bicara.
“Maaf
Yun Hee. Kami tak bisa pastikan dia di mana, yang pasti dia sudah tidak di
korea.” Ucap Lu Han.
“Sampai
dia kembali kami akan menjagamu.” Ucap Kyung Soo sambil menghampiri Yun Hee di
bangkunya.
“Kalian
bercanda kan?” Ucap Yun Hee tidak percaya.
“Maafkan
kami Yun Hee. Tapi ini kenyataannya.” Ucap Se Hun.
“Kapan
dia kembali? Apa aku bisa menghubunginya?” Tanya Yun Hee sedikit histeris.
Lagi-lagi
mereka diam tidak menjawab. Suasana kelas jadi sedikit menyedihkan. Semua diam
tanpa suara dan saat itu pula Yun Hee mulai menangis. Untuk pertama kali Yun Hee
menangis karena laki-laki.
Sejak
saat itu, Yun Hee tidak pernah menyukai laki-laki lain dan terus menunggu
kepulangan Jong In. Anak-anak EXO pun tetap memenuhi janjinya untuk menjaga Yun
Hee meski telah lulus sekolah.
Dan
tiba harinya sekolah mengadakan reuni yaitu hari ini.
Yun
Hee pun tetap berharap Jong In datang hari ini. Dia pun akhirnya tiba di tempat
acara reuni dan anak-anak EXO sudah ada di sana bersama pasangan masing-masing,
namun Jong In tidak ada di sana. Ada rasa kecewa di hati Yun Hee, sampai berapa
lama lagi dia harus menunggu Jong In.
Ketika
acara selesai, anak-anak EXO bersama pasangan-pasangannya termasuk Ga Yeon yang
langgeng dengan Jong Dae dan Yun Hee pun berkumpul. Mereka bercerita banyak hal
mengenai masa-masa sekolah mereka. Setelah lama bercerita, mereka memutuskan
untuk pergi ke sungai Han, tempat terakhir mereka bersenang-senang bersama Jong
In. Sebenarnya Yun Hee enggan untuk ikut kesana, tapi karena bujukan
teman-temannya akhirnya dia pun ikut.
Di
sepanjang perjalanan, Yun Hee hanya diam karena rasa kecewanya. Sedangkan yang
lainnya masih asik bercerita dan terlihat senang. Saat sampai di sana,
anak-anak EXO berlari seperti anak kecil, seperti dulu ketika mereka masih
sekolah. Pasangan-pasangan mereka hanya tertawa dan ikut dalam kesenangan itu
kecuali Yun Hee.
Yun
Hee tidak memperhatikan sekitarnya yang sebenarnya sudah di hias seperti sebuah
pesta taman. Lagi-lagi karena rasa kecewa yang dia rasakan. Dia hanya
memperhatikan ponselnya dan mendengarkan lagu kesukaannya ketika sedang sedih
dengan menggunakan heatset. Namun ketika ia memutar lagu itu untuk ketiga kalinya,
seseorang melepaskan heatsetnya dari belakang. Tentu itu membuatnya terkejut
dan spontan menoleh kebelakang.
“Yaa, apa yang kau lakukan mengganggu
saja.” Ucap Yun Hee sedikit marah
Dia
tidak begitu jelas melihat wajah orang itu karena kilau matahari yang menusuk
matanya. Yang terlihat olehnya hanya seorang pria yang bertubuh lebih tinggi
darinya berdiri sedikit jauh darinya. Semakin lama, wajah pria itu semakin
terlihat oleh Yun Hee. Dan ..
“Jong
In.” Ucap Yun Hee.
Matanya
terus berusaha melihat wajah itu dengan jelas. Wajah yang sudah lama di
nantikannya kini ada di hadapannya. Seketika suasana begitu sepi. Hanya mereka
berdua di sana. Entah sejak kapan teman-temannya menghilang dari tempat itu.
“Aku
kembali.” Ucap Jong In. Spontan Yun Hee memeluknya dengan erat sambil menangis.
“Kau
tau berapa lama aku menunggumu? Kenapa kau tiba-tiba menghilang dan tak pernah
memberi kabar. Kau jahat Jong In, tapi aku merindukanmu.” Ucap Yun Hee dengan
suara lirih.
“Maafkan
aku. Aku pun juga sudah lama menunggu saat ini, saat aku melihatmu lagi.
Ceritanya akan sangat panjang. Tapi ada hal yang lebih penting lagi.” Ucap Jong
In sambil melepaskan pelukan Yun Hee dan mengambil kotak kecil di balik jasnya.
“Aku tak bisa menunggu lebih lama lagi. Ini sudah lama aku persiapkan hanya
untukmu. Mau kah kau menikah denganku?” Ucap Jong In sambil berlutut di hadapan
Yun Hee dan di temani cahaya matahari senja.
Yun
Hee benar-benar terharu. Tidak di sangkanya penantiannya selama ini tidak
sia-sia. Yun Hee hanya mengangguk menandakan ia setuju. Mereka terlihat sangat
bahagia dan hal itu juga di alami teman-temannya yang ternyata sudah ada di
dekat mereka. Mereka semua akhirnya menemukan pasangan mereka masing-masing dan
bersumpah akan saling menjaga sampai mati di bawah kilau cahaya matahari senja
di tepi sungai Han.
Tamat….
Selesai sudah FF pertamaku ini. Aku harap kalian bisa menyukainya dan mau membaca FF-ku berikutnya. Kalau tidak ada halangan aku akan kembali dengan FF yang bertemakan horror. Terima kasih sudah mau meluangkan waktu untuk membaca FF-ku ini. Sampai jumpa di FF berikutnya.
Ada kritik ataupun saran sangat di tunggu dari kalian....
Annyeooooooong.........

Komentar
Posting Komentar